Managing Diversity

Andrian Wijaya
2 min readSep 24, 2020

Ketika mendengar kata perbedaan, biasanya kita berpikir segala sesuatu yang beda berdasarkan penampilan yang ada. Namun sesungguhnya definisi dari perbedaan sendiri memiliki arti yang lebih dari itu. Perbedaan dapat berarti sesuatu yang berbeda secara abstrak, contoh kecilnya adalah hobi, pengalaman, latar belakang, dan pola pikir.

“This describes race, gender, age, and other individual differences.”

Perbedaan-perbedaan sendiri dapat dilihat dan dirasakan dalam segala lingkup. Contoh kecilnya adalah lingkup keluarga. Tentunya keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan satu anak pun pasti memiliki perbedaan. Sekalipun mereka adalah satu darah.

Perbedaan yang lebih mencolok dapat kita lihat dari sebuah organisasi — dalam kelas maupun tempat kerja — di sekitar kita. Dalam sebuah organisasi, tentunya ada perbedaan suku, ras, usia, dan gender. Hal itu tentunya ada demi mencapai suatu hasil yang maksimal. Dan memang sudah seharusnya perbedaan itu diakui.

“The fact that there are many different ideas or opinions about something.”

Mengapa menjaga keberagaman dalam sebuah organisasi itu penting?

Tak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan dalam sebuah organisasi tentunya diperlukan adanya dukungan antar anggota. Adanya dukungan tersebut berpengaruh pada psikologi seseorang. Anggota akan memberikan kinerja terbaik mereka ketika mendapat dukungan yang cukup.

“Begitu pula dengan dukungan organisasi; semakin positif persepsi karyawan terhadap dukungan organisa‐ si, maka akan semakin tinggi intensitas PKO. Karyawan akan rela memberikan kinerja terbaiknya di luar tugas‐tugas resminya karena merasa bahwa organi‐ sasi memberikan dukungan atau hal‐hal yang mereka harapkan.” (Fatdina, 2015: 5).

Sebuah perbedaan pendapat dan ide adalah hal yang harus dimiliki dalam sebuah organisasi. Adanya terobosan ide-ide baru dalam menyelesaikan sebuah masalah didapat dari hasil pola pikir anggota organisasi yang berbeda. Itulah karenanya perbedaan dalam sebuah organisasi harus dijaga.

“One man can be a crucial ingredient on a team, but one man cannot make a team.” — Kareem Abdul-Jabbar.

Pembahasan mengenai perbedaan ini memang hal yang sepele bagi sebagian orang. Nyatanya, survey menyatakan sekitar 80% masyarakat lebih nyaman hidup dengan lngkungan ras yang sama. Hal tersebut membuktikan bahwa penerimaan masyarakat Indonesia terhadap perbedaan suku dan ras masih rendah.

Penulis berharap bahwa tingkat keterbukaan masyarakat Indonesia akan ras yang berbeda dapat meningkat. Walau perbedaan mungkin hal yang sepele, namun hal sepele itu berpengaruh terhadap kinerja. Maka dari itu, alangkah baiknya bila masyarakat perlahan sadar bahwa menerima perbedaan adalah langkah awal mewujudkan kinerja yang lebih baik.

Reference :

1.

2.

3.

--

--

Andrian Wijaya
0 Followers

College student of Binus University @Bandung. Introduction to Entrepreneurship (LE02)